Senin, 03 Oktober 2011

Setahun Indonesia Produksi 265 Miliar Batang Rokok

Tulus Abadi, pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak pemerintah agar segera mengesahkan undang-undang tentang Pengendalian Dampak Produk Tembakau terhadap Kesehatan, Senin (3/10) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

"Undang-undang ini tidak kunjung selesai karena masih banyak pihak yang resah dengan nasib petani jika disahkan. Padahal kebijakan ini tidak berdampak negatif terhadap petani tembakau," ujarnya.

Menurut Tulus, banyak sekali alternatif produk olahan dari tembakau yang bisa dijual selain rokok. "Menurut penelitian, tembakau bisa digunakan untuk pestisida, juga bahan insulin bagi penderita sakit gula. Dan di Jerman bahkan sedang dikembangkan produk ekstrak kanker dari tembakau," urainya.

Tulus mengaku sangat prihatin dengan pertumbuhan angka perokok anak-anak yang sudah mencapai 14,5 persen. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 265 miliar batang diproduksi oleh perusahaan rokok di Indonesia setiap tahunnya.

Angka sebanyak ini disebabkan karena gencarnya promosi yang dilakukan oleh perusahaan rokok. Kebanyakan remaja mengenal rokok dari konser musik. "Konser musik itu kan banyak disponsori rokok, sasarannya juga para remaja," katanya.


Sumber : http://id.berita.yahoo.com/setahun-indonesia-produksi-265-miliar-batang-rokok

Tidak ada komentar: