Jumat, 14 Oktober 2011

Fenomena Maduma (Makan, Duduk, Mabuk) di Ibukota


Jika beberapa tahun lalu tempat-tempat yang menjual minuman beralkohol di Jakarta hanya di kafe-kafe kelas atas, saat ini untuk mendapatkan minuman beralkohol di kota Jakarta dari berbagai tingkat kandungan alkohol bukanlah hal yang sulit.

Jakarta sebagai Ibukota memang terus berkembang. Perkembangan tersebut bukan hanya dilihat dari bangunan fisik yang setiap hari muncul, namun juga dibidang hiburan malam.


Jika beberapa tahun lalu, untuk bisa mendapatkan minuman yang mengandung alkohol masyarakat Jakarta harus pergi ke bar atau diskotik, saat ini tempat-tempat yang menjual minuman sejenis itu sudah sangat mudah ditemui, dengan menawarkan konsep yang lebih santai.

Perkembangan tempat-tempat yang menjual minuman beralkohol di Jakarta memang cukup pesat dalam beberapa tahun belakangan. jika di era tahun 90'an, remaja dan masyarakat Jakarta akrab dengan convenience store bernama Circle K yang memang mengandalkan menjual minuman beralkohol, saat ini hampir seluruh convenience store menjual minuman beralkohol. Bahkan saat ini minuman beralkohol sejenis bir pun tidak sulit didapat di minimarket.

Tentu saja selain di convenience store, masyarakat juga bisa mendapat minuman beralkohol baik itu di warung remang-remang hingga diskotik dan bar yang mematok harga mahal. Di awal tahun 2000-an, remaja dan masyarakat di Jakarta juga akrab dengan nama Maduma yang berada di kawasan Senayan.

Maduma adalah singkatan dari Makan, Duduk dan Mabuk. Maduma merupakan sebutan bagi para penjual minuman alkohol oplosan di sebuah kendaraan yang diparkir di parkir barat Senayan.

Banyak orang yang bisa menikmati minuman beralkohol sambil mengobrol santai dengan rekan-rekannya, dengan harga yang relatif murah. Namun seiring banyaknya korban tewas akibat minuman keras oplosan dan kerapnya adanya razia dari berbagai pihak, pedagang alkohol oplosan maduma makin berkurang.

Saat ini masyarakat Jakarta yang ingin menikmati minuman beralkohol semakin mempunyai banyak pilihan, mulai dari conveniece store hingga bar-bar yang menawarkan konsep lebih sederhana yang kini berkembang sangat pesat. Sebut saja Melly's Garden di Jakarta Pusat, atau Beer Garden di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Dua tempat ini setiap malamnya tidak pernah sepi pengunjung. Sebagian besar pengunjung yang datang ke tempat ini adalah kalangan muda yang ingin bersantai bersama teman-temannya sambil menikmati sebotol bir, sehabis bekerja atau kuliah. Selain bir, ditempat-tempat ini juga menjual beraneka ragam minuman beralkohol impor dari jenis whisky, vodka hingga lainnya.

"Sekarang memang untuk nongkrong bersama teman lebih banyak tempat pilihan, kalau dulu cuma di CK (Circle K) biasanya, sekarang kalau mau santai bisa ke bar-bar yang konsepnya lebih hommy. Minumannya juga tidak cuma bir tapi beragam, yang asyik disini bisa santai dan gak bising seperti di diskotik, jadi lebih enak aja ngobrolnya," jelas Rangga, salah seorang pengunjung.

Ya, Jakarta memang terus berkembang dalam segala hal, termasuk tempat hiburan dan untuk menikmati minuman beralkohol. Namun bagaimana pun perkembangan tersebut, selama masyarakat bisa terus menikmati dengan tertib dan bertanggung jawab, maka semuanya sah-sah saja. [mah]


Tidak ada komentar: