Ini dimaksudkan untuk mempermudah makanan atau minuman yang baru saja dikonsumsi turun ke saluran cerna. Selain itu, menghindari naiknya asam lambung ke kerongkongan, yang membuat mual bahkan bisa muntah. Juga, dapat mengakibatkan iritasi pada orang yang punya kelainan klep kerongkongan.
Tubuh kita membutuhkan glukosa sebagai penghasil energi yang kita gunakan. Glukosa diperoleh dari makanan atau minuman, biasanya yang rasanya manis, yang kita konsumsi. Maka, selama puasa, otomatis kadar gula darah terus menurun. Itu sebab dianjurkan untuk berbuka puasa pertama dengan dengan makanan atau minuman manis. Hidangan manis cepat selesai dicerna, kurang lebih dua jam. Dengan begitu, kadar gula darah segera dinormalkan.
Karena memulihkan energi, tubuh pun akan terasa segar setelah mengkonsumsi hidangan manis. Untungnya ada tak terhitung banyaknya pilihan makanan atau minuman manis, yang memastikan kita tidak perlu bosan dengan menu buka yang itu-itu saja. Anda bisa memilih sirup manis, teh manis, aneka kolak, kurma, dan masih banyak lagi alternatif.
Selain mengikuti langkah-langkah di atas ketika sahur dan buka, ada lagi yang membantu tubuh kita tetap bugar selama puasa. Ini tidak lain adalah berolahraga. Berolahraga ketika puasa mungkin tidak terlintas di pikiran Anda. Anda mungkin berpikir ini justru akan memberatkan puasa.
Memang, jika tidak berhati-hati, olahraga saat puasa bisa berujung pada batalnya puasa. Namun, Anda bisa menyiasati agar Anda tetap memperoleh manfaat olahraga tanpa harus batal puasa. Pertama, pilihlah jenis olahraga yang tidak mengeluarkan banyak keringat karena jika banyak cairan tubuh dan elektrolit di dalamnya yang keluar, tubuh akan lebih lemas. Kedua, lakukan olahraga menjelang buka sehingga Anda dapat segera membayar energi dan cairan yang terkuras selama berolahraga.
[ramadan.detik.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar